Tersebutlah negara Geulangkancana dirajai oleh Panji Barata. Oleh karena ada kabar angin bahwa negara Geulangkancana akan diserang oleh negara Kelung, maka diutuslah Danumaya putera mahkota pergi ke negara Keling agar diselidiki kebenaran berita tersebut. Sebagai siasat, Danumaya pura-pura menengok Nini dan Aki Sari yaitu orang tua yang pernah mengurus Panji Barata pada waktu dulu.
Di perjalanan Danumaya sempat menyelamatkan Erum Ningrat puteri Pangeran Cakradiningrat dari Mataram. Erum Ningrat diculik oleh Pakis dari negeri Jin. Melalui perkelahian yang cukup sengit, Danumaya dapat mengalahkan penculik dan mengembalikan Erum Ningrat ke mataram. Erum Ningrat jatuh cinta kepada Danumaya, dan menghalang-halangi perjalanan Danumaya agar tidak pergi. Akan tetapi, karena Danumaya patuh kepada perintah sang ayah, godaan dari Erum Ningrat dapat dikesampiungkan. Sebagai tanda kesetiaan, Danumaya menyerahkan cincin bertuah kepada Erum Ningrat.
Setibanya di negeri Keling, Danumaya tinggal bersama Nini dan Aki Sari. Pada waktu itu di Keling sedang sibuk mempersiapkan pesta perkawinan puteri raja keling yang bernama Sintayu dengan Gandasmiri putera patih Keling yang sedang bermusyawarah untuk siap melakukan penyerangan ke negara Gilangkancana.
Karena siasat Nini Sari, perkawinan Sintayu dengan Gandasmiri dapat digagalkan. Sintaayu mencintai Danumaya, tatkala berjumpa di Nini Sari. Hubungan akrab Sintayu dengan Danumaya menyebabkan raja keling dan semua raja yang akan menyerang negeri Gilangkancana menjadi marah. Tejadilah perkelahian antara Danumaya dengan balatentara keling. Namun, tidak seorangpun yang dapat menandingi kegagahan Danumaya. Sebagai imbalan atas kemenangan perang melawan Keling, Danumaya dikawinkan dengan Sintaayu puteri raja keling.
Tersebutlah Erum Ningrat di Mataram sangat merindukan Danumaya. Untuk mengurangi rasa rindu, Erum Ningrat melakukan tapa. Di pertapaan Erum Ningrat didatangi oleh seorang kakek yang bernama Arsamaya, yang sebenarnya seorang pendeta, kakeknya Danumaya. Dari pendeta itu Erum Ningrat mendapat petunjuk agar dapat berjumpa dengan Danumaya, dianjurkan agar menyerang negeri keling dan harus menyamar menjadi seorang laki-laki, sedangkan sebagai balatentaranya akan dikerahkan balatentara dari negeri jin.
Semua petunjuk dari pendeta Arismaya oleh Erum Ningrat dilaksanakan. Erum Ningrat menyamar mejadi laki-laki dengan nama Argawilis, yaitu nama lain dari sang pendeta. Terjadilah peperangan dengan Keling. Semua balatentara keling dapat dikalahkan oleh Argawilis, dan semua raja, patih sahabat negara Keling bahkan Danumaya sendiripun dapat ditawan.
Ketika Danumaya berada di dalam penjara, datanglah kakeknya yang menjadi pendeta itu. Diberinya Danumaya petunjuk untuk mengalahkan Argawilis. Danumaya diberi sebuah panah yang ampuh untuk mengalahkan balatentara Jin. Berkat panah tersebut bukan saja balatentara jin yang dapat dikalahkan, tetapi juga Argawilis dapat dilumpuhkan.
Akhirnya, Erum Ningrat terlaksana kawin dengan Danumaya. Akan tetapi, karena ia dikawinkan belakangan, maka menjadi istri kedua dan tetap tinggal di Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar