Minggu, 30 Mei 2010

Wawacan BARJAH


Ketika raja Sukadana wafat, ia meninggalkan dua orang putera bernama Jayamukti dan Barjah. Kedua putra raja ini yang satu dengan yang lainnya mempunyai sifat dan tabiat yang berbeda. Jayamukti, kakaknyamempunyai sifat kikir sehingga kaya raya. Barjah adiknya mmpunyai sifat suka menolong sesama hidup tanpa pamrih. Oleh karena itu hidupnya sederhana. Barjah dalam mengisi kehidupan ini selalu tidak senang tinggal diam, ia selalu mempelajari ilmu untuk mengisi rohani. Rahasia hidup dan kehidupan serta rahasia alam kemudian oleh Barjah dipelajari pula.
Melalui beberapa kali sayembara yang selalu dimenangkan, akhirnya Barjah menjadi raja yang berwibawa dan kaya raya. Adapun sayembara-sayembara yang pernah diikuti itu sebanyak tiga kali yaitu:
a.    Barjah berhasil mengalahkan seekor ular besar yang berbahaya dan meresahkan rakyat negara Tawangmangun. Hadiah yang dijanjikan ternyata harus ditebus dengan peperangan sebab raja Tawangmangun ingkar janji. Berkat bantuan raja jin. Barjah menang dan menerima hadiah sayembara berupa “dikawinkan dengan puteri raja”
b.    Barjah berhasil menemukan dan mengembalikan putri jin yang bernama nagawati. Putri itulah yang menjelma menjadi ular besar yang meresahkan rakyat Tawangmangun itu. Hadiah yang diterima dari sayembara ialah “Barjah dikawinkan dengan putri jin”.
c.    Barjah dapat membuktikan burung berbulu tiga warna dan dapat berbicara seperti manusia. Sayembara tersebut diadakan oleh negara Cantakapura. Burung berbulu tiga warna yang dapat berbicara itu sebenarnya adalah penjelmaan dari Barjah sendiri melalui kesaktiannya. Ilmu kesaktian yang dimiliki Barjah adalah pemberian dari raja jin. Hadiah yang diperoleh dalam sayembara itu ialah; “Barjah dikawinkan dengan putri raja Cantakapura”.

Adapun Jayamukti, kakaknya, harus hidup dalam kesengsaraan akibat dari sifat-sifatnya yang jelek. Semua harta kekayaan yang kebanyakan hasil warisan habis semua. Barjah menolong kakaknya dengan memberikan sebidang tanah dan rumah. Walaupun semasa muda Jayamukti pernah berbuat kejam terhadap Barjah, dengan cara menghina dan mencerca tatkala barjah meminjam uang, tetapi Barjah tidak membalasnya. Selain Jayamukti pernah menyakiti hati Barjah, juga pernah menyakiti hati ibunya sendiri, yaitu tatkala menagih utang yang dipinjamkan kepada ibunya. Akibat dari perbuatan Jayamukti seperti itu, menyebabkan ia menjadi peminta-minta. Namun untunglah kemudian ditolong oleh Barjah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar