Syariah adalah seorang raja di negeri Madayun. Dia ingin agar yang hidup di dunia ini tunduk kepadanya. Tetapi dia tidak mengerti bahasa binatang dan mahluk lainnya. Untuk mencapai keinginannya, dia bertapa di dasar laut. Maksudnya berhasil dengan diberinya papagan (kulit kayu) dari Nabi Hidir. Barang siapa memakan roti dari kulit kayu itu akan mengerti bahasa binatang dan mahluk lain, seperti jin, dan bangsa halus tentu akan tunduk kepadanya.
Lukmanulhakim memakan roti dari papagan itu, sehingga dia dapat mengerti bahasa binatang dan mahluk lainnya. Tetapi, Lukmanulhakim telah menyalahgunakan ilmu dengan berusaha menghidupkan kembali orang yang mati dan membuat manusia yang telah tua menjadi muda kembali. Oleh karena itu, dia dimurkai Tuhan
Abdulmanap, raja Mekah berputera kembar siam. Setelah keduanya dipisahkan dengan pedang, anak-anaknya itu hidup, tetapi cacat. Salah seorang puteranya itu bernama Hasimunulunus menjadi raja Mekah, menggantikan ayahnya. Kemudian dia beranak dua orang, yaitu Hayati dan Abdulmutalib. Abdulmutalib inilah yang kemudian menjadi raja Mekah. Dia mempunyai 12 orang anak. Yang disebut-sebut diantaranya adalah Abutalib, Abdullah, Abas, dan yang ke-12 Amir Hamzah. Abdullah mempunyai seorang putera yang diberi nama Muhammad, yang kemudian menjadi nabi dan rasul. Jadi dalam ceritera ini Amir Hamzah adalah paman Nabi Muhammad.
Kobangsah, raja Madayun mempunyai seorang patih yang bernama Aklasajir. Patihnya ini bersahabat dengan Bakti Jamal. Bakti Jamal adalah putera Lukmanulhakim. Bakti Jamil merasa dirinya tidak akan hidup lama. Setelah diceritakan kepada Aklasajir, disuruhnya Bakti Jamal bertapa dan bersemedi selama 40 hari. Selesai bertapa Bakti Jamal berjalan-jalan dengan Aklasajir. Bakti Jamal menemukan harta peninggalan Karun. Karena Aklasajir serakah ingin memiliki semua harta peninggalan Karun itu, dibunuhnya Bakti Jamal, sehingga dia memiliki semua harta.
Sebelum meninggal, Bakti Jamal berpesan bila istrinya melahirkan seorang bayi laki-laki harus diberi nama Betal Jemur. Pesan itu diterima oleh Aklasajir. Ketika istri Bakti jamal melahirkan seorang bayi laki-laki dinamailah Betal Jemur.
Betal Jemur setelah besar menuntut ilmu di pesantren. Dia mengetahui bahwa ayahnya dibunuh oleh patih Aklasajir. Oleh karena itu, Aklasajir dibunuhnya dengan kepandaian ilmu yang telah dimilikinya. Betal Jemur diangkat oleh raja menjadi patih di Madayun. Raja Madayun berputera seorang anak laki-laki, yang atas permintaan raja agar diberi nama oleh Betal Jemur, ia memberi nama bayi itu Nursewan.
Raja menanyakan Betal Jemur akan nasib anaknya kelak. Dijawab oleh Betal Jemur bahwa Nursewan tidak akan menjadi raja besar karena yang akan menjadi raja besar adalah salah seorang anak keturunan yang berasal dari negara Mekah. Dengan alasan agar anaknya kelak menjadi raja besar, raja Madayun memerintahkan kepada Betal Jemur agar membunuh semua anak yang baru dilahirkan di Mekah.
Betal Jemur datang ke Mekah. Dia tidak melaksanakan perintah raja Madayun, karena bertentangan dengan ajaran Islam. Pembunuhan kepada manusia yang tidak berdosa adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam agama Islam. Betal Jemur diterima oleh raja Mekah, Abdulmutalib. Betal Jemur bersahabat dengannya.
Sebelum pulang ke Madayun. Betal Jemur diminta memberi nama kepada anak raja Mekah yang baru dilahirkan. Anak itu oleh Betal Jemur diberi nama Amir Hamzah.
Kobangsah, raja Madayun, telah digantikan oleh puteranya yaitu Nursewan. Betal Jemur pulang ke Madayun dan menjabat lagi sebagai patih kerajaan Madayun.
Amir Hamzah bersahabat baik dengan Umarmaya. Mereka bersama-sama menuntut ilmu di pesantren. Ketika masa kanak-kanak Amir Hamzah dan Umarmaya sering menentang keadaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti merusak berhala yang disembah oleh masyarakat Mekah waktu itu.
Raja Mekah mengutus putera-puteranya untuk mengirimkan upeti ke raja Yaman. Di tengah perjalanan barang-barang upeti itu dirampok oleh raja Maktal. Setelah mendengar berita itu, Amir Hamzah dan Umarmaya datang menolongnya, dan harta serta barang upeti itu didapatkannya kembali. Raja Maktal tunduk kepada Amir Hamzah dan ia masuk Islam.
Amir Hamzah dan Umarmaya mengikuti rombongan ke Yaman. Setibanya disana, mereka memisahkan diri dari rombongan. Dengan menimbulkan kemarahan raja Yaman, terjadilah peperangan antara Umarmaya dan Amir Hamzah dengan raja Yaman. Raja Yaman kalah. Setelah takluk, raja Yaman masuk Islam.
Amir Hamzah dan Umarmaya pulang ke mekah karena mendengar kabar bahwa mekah diserbu musuh. Banyak musuh yang menyerbu ke Mekah diantaranya dari Kebar yang dipimpin Usam, dari Kalkarib dipimpin oleh Umarmadi, dan kerajaan Hatab. Mereka akhirnya dapat dikalahkan dan banyak kerajaan yang takluk kepada Amir Hamzah dan mereka menyatakan masuk Islam.
Setelah mendengar bahwa banyak kerajaan yang takluk ke mekah, membuat iri raja Nursewan dari Madayun. Amir Hamzah diundang oleh Nursewan, tetapi menolak karena tidak merasa tunduk kepada kerajaan Madayun. Dengan permintaan Betal Jemur, patih Madayun yang diminta pertolongannya oleh Nursewan, Amir Hamzah mau datang ke Madayun. Baik Nursewan maupun Amir Hamzah menganggap ayah kepada Betal Jemur, karena mereka diberi nama ketika lahir oleh Betal Jemur.
Banyak persoalan di kerajaan Madayun, diselesaikan dengan bantuan Amir Hamzah, seperti kerusuhan Bahrom yang merasa ditipu oleh Ketaham. Korban dan Ketaham yang menentang kehadiran Amir Hamzah di Madayun, dapat dikalahkan oleh Amir Hamzah dan akhirnya tunduk, serta masuk Islam. Amir Hamzah mendapat kepercayaan dari raja Nursewan dan mendapat kedudukan yang baik di Madayun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar