Abdul Mutalib, raja Mekah, bermimpi di belakang rumahnya tumbuh pohon yang besar sekali. Tingginya melewati langit. Pohon itu bercabang keempat penjuru angin, ke barat, ke timur, ke utara dan ke selatan. Panjangnya cabang pohon tak terkira sehingga ke tepi arah angin masing-masing. Pada setiap helai daunnya ada orang yang menggantung berpegang padanya.
Ketika ditanyakan kepada semua tukang nujum dan ramal akan tabir mimpi tersebut, dikatakan oleh para peramal bahwa ia akan mempunyai seorang putera, yang dahinya terdapat nurbuat Rasulullah. Dia akan menjadi tumpuan sejagat, yang berkilauan cahayanya menerangi semesta alam.
Abdul Mutalib berputera dua belas orang. Diceritakan dua orang anaknya bernama Abdullah dan Amir Hamzah. Di antara kedua belas anaknya itu hanya seorang perempuannya, yaitu Dewi Hadijah.
Siti Hindesah, puteri raja Essam, yang hafal kitab-kitab Taurat, Jabur, Injil, dan menguasai ilmu sara serta ilmu nalar, mengetahui bahwa nurbuat Rasulullah akan diturunkan di Mekah kepada yang bernama Abdullah. Dia bersama tentara kerajaan ayahnya berkunjung ke Mekah dan membuat kemah di pinggri kota . Dia bermaksud melamar Abdullah. Lamarannya ditolak meskipun telah membagi-bagikan hadiah kepada putera raja Mekah, dia kawin dengan Abu Sofyan, yang kemudian berputera Muswiyah, yang menjadi raja Ersam.
Pada malam jum’at semua penduduk Mekah, berdoa di Kabah, memohon kepada Allah kepada siapa turunnya nurbuat Rasulullah. Terdengar suara bahwa bakal istri Abdullah adalah yang bernama Siti aminah, puteri Sulban Aburah, Bani Najr dari Madinah. Abdullah dikawinkan dengan Siti Aminah.
Ketika Aminah mengandung, setiap bulan bermimpi dikunjungi para nabi. Pada bulan pertama bermimpi bertemu dengan Nabi Adam, bulan kedua dengan Nabi Idris, bulan ketiga dengan Nabi Enuh, bulan keempat dengan Nabi Ibrahim, bulan kelima dengan Nabi Ismail, bulan keenam dengan nabi Musa, bulan ketujuh dengan nabi Daud, bulan kedelapan dengan Nabi Sulaeman dan bulan kesembilan dengan Nabi Isa. Pada saat bayi yang dikandungnya berumur enam bulan Abdullah sakit dan kemudian meninggal di Mekah.
Raja Habsah beserta tiga belas raja lainnya menyerbu Masjidilharam di Mekah. Dikatakan oleh Abdul Mutalib bahwa Baitullah adalah kepunyaan Allah. Tetapi raja Habsyi bersikeras akan menghancurkannya.
Semua orang Mekah berdoa di Baitullah, Masjidilharam agar orang Habsyi dihancurkan. Ketika orang Habsah akan menyerang Mekah datanglah bala tentara Allah yang berupa burung Sijil. Setiap ekor membawa tiga buah batu berapi yang apinya dari neraka, dua buah digenggapnya sebuah diparuhnya. Raja Habsah beserta bala tentaranya mati hancur oleh lemparan batu berapi itu.
Waktu Siti Aminah melahirkan, datanglah seekor burung yang membawa kendi berisi air dan kain. Ketika itu tiba pula empat orang wanita cantik, yaitu Babu Hawa istri nabi Adam, Dewi Anjar isteri Nabi Ibrahim, Dewi Aisah bakal istri Nabi Muhammad dan Dewi mariam, ibu Nabi isa.
Karena keistimewaan sang bayi ada 4 hal yang terjadi, yaitu Abdullah tidak mau kawin kecuali dengan Aminah, sebelum bayi dilahirkan ayahnya sudah meninggal, ada 600 wanita meninggal karena ingin dikawin Abdullah dan ketika Aminah salat di Masjidilharam semua berhala jatuh bersujud.
Ketika Aminah melahirkan, dia tidak mengeluarkan darah, tidak merasa sakit, tercium bau harum mewangi dan dari bayi keluar cahaya berkilauan. Seperti pesan para nabi, bayi yang dilahirkan aminah diberi nama muhammad. Banyak nama yang lain diberikan oleh mahluk Allah yang lain ialah Abdulrojak. Para nabi memberi nama pada bayi tersebut Abdulwahab, Jin setan dan angin menamakannya Abdurrakhman, malaikat yang ada di gunung menamakannya Abdul Malik, samudra menamakannya Abdul Mahali, ikan menamakannya Abdul Qudusi, lalat menamakannya Abdul Muhyi, binatang buruan menamakannya Abdussalam, binatang pemakan daun menamakannya Abdul malik, kitab Jabur menamakannya Halillah, kitab Injil menamakannya Nuzi, kitab seratus empat dan aksara menamakannya Ahmad. Tetapi kesemuanya menyebut bayi tersebut dengan nama Muhammad.
Karena Aminah tidak mengeluarkan air susu untuk bayinya, maka dicarilah seseorang untuk menyusui Muhammad. Istri Haris yang bernama Halimah, yang berasal dari Husen mencari pekerjaan sebagai yang menyusui bayi, meskipun air susunya hanya keluar dari yang sebelah. Banyak orang yang menolak menyusui bayi yang bernama Muhammad karena dia anak yatim, jadi tentu upahnya sedikit. Tetapi halimah tetap ingin menyusui bayi tersebut.
Dengan persetujuan Abdul Mutalib, Halimah menyusui Muhammad. Tiba-tiba air susunya menjadi subur. Muhammad menyusu dengan lahapnya. Ketika Muhammad dibawa ke Kabah, hajar aswad menghampirinya dan menciumnya.
Muhammad dibawa ke negeri husen oleh halimah. Pada waktu malam hari tak pernah menyalakan lampu karena terang dari cahaya yang keluar dari Muhammad. Pepohonan dan tanaman lainnya yang dilewati Muhammad menjadi subur. Semua buah-buhan keluar buahnya dan sangat lebat. Negeri Husen yang kering menjadi subur. Istri yang bersuami jadi mengandung.
Dalam perjalanan selalu dilindungi awan sehingga tidak merasa panas, Muhammad selalu disukai oleh semua. Badanya tegap, mukanya cakap, suaranya empuk. Bila melihat ke langit atau bumi terlihat semuanya, meskipun dari masrik sampai magrib. Bila memberi salam, tidak terhalangi, bila tertidur, semua tingkah manusia terlihat. Dia tidak pernah terlihat membuang kotoran. Bila berkeringat, keringatnya harum baunya. Muhammad selalu dijaga oleh malaikat dari segala arah, muka, belakang, samping kiri dan kanan, masing-masing tujuhpuluh malaikat.
Muhammad pernah dibawa ke Mekah oleh halimah, tetapi kemudian dibawa kembali ke Husen. Dalam perjalanan kembali ke Husen, ketika berteduh di bawah pohon bajan, tiba-tiba pohon bajan itu berbunga. Bunganya berkilauan dan harum baunya. Hal ini terlihat oleh golongan Nasoro dengan balatentaranya. Seorang padri yang memimpin kaum Nasro segera membuka kitab yang dibawanya. Dikatakannya bahwa pohon bajan tidak pernah berbunga. Pohon bajan itu akan berbunga setelah 600 tahun setelah kelahiran Nabi Isa. Bila berbunga kelak, kata kitab tersebut, tentu ada seorang anak yang bernama Muhammad, bakal seorang nabi penutup. Awan putih selalu menaungi ke mana anak itu berjalan.
Setelah kaum Nasro yakin akan tanda-tanda yang cocok dengan keadaan waktu itu, padri memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh anak tersebut karena katanya bila sudah besar dia akan menyuruh mereka berpindah agama. Ketika bala tentara akan menyerang anak itu, datanglah angin ribut. Hari menjadi gelap sehingga tidak terlihat mana kawan mana lawan. Mereka berkelahi dan berperang dengan tentaranya sendiri sehingga banyak yang tewas. Setelah hari terang, Muhammad dan rombongannya sudah tidak ada.
Ketika Muhammad sedang mengembalakan domba, dia didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail. Dada Muhammad dibedah, dibersihkan dari segala kotoran, dibersihkan dengan air surga. Kemudian diisikan ke dalamnya Qur’an 30 juz, syariat, tarikat, iman, tauhid, marifat Islam, dan ilmu-ilmu lain. Setelah selesai dadanya diusap dan pulih seperti sediakala kemudian diberi nama Habibullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar